Selasa, Agustus 24, 2021

Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, Agustus 24, 2021
Ketika di-hire oleh Regional Economic Development Institute (REDI) yang berkantor pusat di Surabaya, saya terlibat dalam sebuah studi mengenai Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah atau yang dalam edisi bahasa Inggrisnya dikenal dengan Education Gouvernance-National Partnership for Education Study-Analytical Capacity Development Partnership (ACDP 042).
Pemerintah Indonesia (diwakili oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS), Pemerintah Australia melalui Australian AID, Uni Eropa (EU) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) telah membentuk Kemitraan untuk Pengembangan Analisis dan Kapasitas Sektor Pendidikan (ACDP).
 
Prof. Dr. Kathryn Moyle berpose dengan enumerator (Foto: 06 Maret 2015)

ACDP adalah fasilitas untuk mendorong dialog kebijakan dan memfasilitasi reformasi kelembagaan dan organisasi untuk mendukung implementasi kebijakan dan membantu mengurangi disparitas dalam kinerja pendidikan. Fasilitas ini merupakan bagian integral dari Program Dukungan Sektor Pendidikan (Education Sector Support Program/ESSP). Dukungan EU untuk ESSP juga mencakup dukungan anggaran sektor bersama-sama dengan program pengembangan kapasitas Standar Pelayanan Minimal.

Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS)
Evaluasi PPCKS adalah proyek evaluasi skala besar yang dilaksanakan di Indonesia dengan dukungan dari ACDP. Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk dapat mengingkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, melalui peningkatan efektivitas sekolah melalui kepemimpinan sekolah yang efektif.

Memberikan materi Quantitative Instrument 2: District Education Dinas (Foto: 7 Maret 2015)

Selain itu, evaluasi ini juga untuk menentukan efisiensi, efektivitas, relevansi dan dampak dari Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) agar dapat menyediakan sari bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) tentang cara paling baik untuk menyiapkan kepala sekolah.
Untuk mencapai tujuan ini, penelitian evaluasi ini ditujukan untuk menyediakan informasi mengenai apakah PPCKS efektif dalam meningkatkan kepemimpinan dan kompetensi sekolah.
Institusi yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan studi ini adalah Australia Council for Educational Research (ACER), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan REDI. Dalam tim studi itu ada Prof. Dr. Kathryn Moyle (Principal Investigator), Dr. Tukiman Tarunasayoga (Co-Principal Investigator), Dr. Gusti Ngurah Adhi Wibawa (Co-Principal Investigator), Dr. Dewi Rochsantiningsih (Co-Principal Investigator) dan fieldworker dari REDI.

Memberikan materi Quantitative Instrument 7: Principal (Foto: 8 Maret 2015)

Sebagai fieldworker besutan REDI, saya menjadi Survey Coordinator yang bertugas membantu Direktur REDI selaku National Coordinator, seperti membantu melakukan perekrutan enumerator, terlibat secara aktif dalam kegiatan pelatihan untuk enumerator, dan melakukan monitoring dan supervisi atas pelaksanaan studi ini.
Setelah Memorandum of Understanding (MOU) diteken kedua belah pihak antara ACER dan REDI, langkah pertama yang saya lakukan adalah membantu perekrutan untuk enumerator yang akan ditempatkan di provinsi: Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Ice Breaking untuk melemaskan otot (Foto: 8 Maret 2015)

Saat membantu perekrutan, pekerjaan ini disambi dengan membuat manual untuk bahan pelatihan atau training enumerator (manual development) selama sebulan. Dalam menangani berbagai penelitian di REDI, baru kali ini saya membuat manual panduan penjabaran kuesioner untuk bahan training enumerator dengan 241 lembar halaman, yang terdiri atas manual kuesioner untuk Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, BKD, Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, Master Trainer, dan Asesor.
Usai manual selesai, agenda berikutnya adalah melakukan briefing dengan ACER perihal REDI akan mengawali pilot test di 3 provinsi (Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat). Dalam briefing ini diberikan penjelasan kepada fasilitator sebelum turun lapangan dalam pilot test.

Memberikan materi In-depth  Question 6: Principal (Foto: 9 Maret 2015)

Dalam pilot test ini, saya mengawal serombongan fasilitator untuk melakukan uji coba intrumen dalam kuesioner dan sekaligus melakukan Focus Group Discussion (FGD) di Kota Magelang selama 5 hari, dari 15 – 20 Desember 2014. Pada kesempatan itu, pilot test di Kota Magelang juga dihadiri oleh Dr. Dewi Rochsantiningsih, Qualitative Data Collection & Analysis Specialist dari Universitas Sebelas Maret.
Sepulang dari Kota Magelang, kemudian pada 23 Desember 2014 diadakan defrieng, yaitu pemberian penjelasan kepada fasilitator dan peneliti dari ACER pada akhir sebuah pilot test. Hasil defriefing ini juga dilakukan untuk melakukan penyempurnaan instrumen pasca pilot test, dan sekaligus persiapan untuk pengumpulan data yang akan dilakukan oleh enumerator.

Briefing dengan Regional Coordinator di Ruang Sekretariat Training (Foto: 11 Maret 2015)

Training ACDP 042 Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah
Training Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) diselenggarakan di Country Heritage Resort Hotel yang beralamatkan di Jalan Nginden Intan Utara No. 7 Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, dari tanggal 6 hingga 13 Maret 2015.
Dalam training itu, saya memberikan materi kepada enumerator tentang Interview and Probing Techniques, Quantitative Instrument 2 District Education, Quantitative Instrument 7 Principal, In-depth Question 5 Supervisor, In-depth Question 6 Principal, serta Team Management, Survey Schedule and Strategy. Selain itu, saya juga musti standby dalam ruangan training bila ada pertanyaan seputar manual panduan training.
Training ini tidak hanya menyuguhkan paparan konsep saja namun juga dibekali dengan round robin semua kuesioner yang telah diajarkan, dan mendatangkan kepala sekolah, guru maupun pengawas untuk latihan wawancara maupun FGD bagi enumerator.

Live Responden (Foto: 12 Maret 2015)

Training yang diadakan dari pagi hingga malam ini diikuti oleh 83 orang enumerator berpengalaman dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Mereka nanti akan ditempatkan di 15 provinsi.
Hari terakhir dalam training diisi dengan pembekalan dan pembagian logistik untuk bekal pengumpulan data di enumeration area (EA) yang terdiri atas 31 kabupaten/kota yang ada di 15 provinsi.

Data Collecting
Usai mengikuti training, enumerator langsung diberangkatkan daerah yang telah ditetapkan untuk pengumpulan data (data collecting) dalam Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah, yaitu Aceh Singkil, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Pidie Jaya, Bener Meriah, Lhokseumawe, Sawah Lunto Sijunjung, Dharmasraya, Cirebon, Sumedang, Magelang, Yogyakarta, Sragen, Surakarta, Banyuwangi, Malang, Buleleng, Denpasar, Lombok Utara, Timor Tengah Utara, Kutai Kartangara, Kutai Timur, Balikpapan, Samarinda, Donggala, Jeneponto, Maros, Enrekang, Seram Bagian Barat, Ambon, dan Merauke.

Diajak foto bersama Tim K: Maluku & Papua (Foto: 12 Maret 2015)

Pada pengumpulan data ini, saya memantau pelaksanaan survey dan kinerja tim, capaiannya serta melakukan monitoring dan supervisi atas pelaksanaan survey di lapangan. Dalam studi Evaluasi PPCKS ini, saya berkesempatan melakukan monitoring ke Tim A saat berada di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Sekembali dari Abdya menuju Banda Aceh, saya sempat melakukan briefing malam hari dengan Tim B yang lagi singgah di Banda Aceh usai dari Sumatera Barat untuk melanjutkan ke Kabupaten Bener Meriah.
Selain itu, saya melakukan tracking di Kota Surakarta selama satu minggu untuk melakukan kunjungan ke Kantor Dikspora Surakarta, asesor, master training, 10 guru SD, dan 3 guru SMA. Lalu, sepulang dari tracking di Kota Surakarta, saya musti membackup kunjungan ke LPMP Jawa Timur yang tidak kelar-kelar.
Studi Evaluasi PPCKS ini memerlukan waktu selama 6 bulan (November 2014 – Mei 2015) semenjak diteken MOU hingga selesai pekerjaan pengumpulan data survey di lapangan. *** 

logoblog

Thanks for reading Evaluasi Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog